Selasa, 31 Maret 2015

Tugas Membuat 4 Paragraf



Family is very precious to me because it can’t be replace the role of the family in this world. That’s a place where I could find a peaceful and everlasting affection. I really love my family. My family consists of four people they are my father, mother and sister. Although we are just a small family, our affection to each other is very large. I’m very proud of them. And now I’ll tell you about my family.
My father is a disciplined person. He always teaches me and my sister not to waste our time. My father is so different with other disciplined person. Even though he is so discipline, he remains friendly and understands our needs. My father is a lawyer who is quite famous for its decisiveness. He always decides a case fairly and impartially person or group. My father is almost always busy with his work but he never forgets his family. He always invites us to go to vacation every weekend. He thinks our happiness is his happiness too.
My mom is just a housewife. Actually he used to be a teacher. However, my father asked her to stop and focus on taking care of the family. She is a woman who is very patient and diligent in taking care of the family. She always does her task with full of love. I think my mother is also the best chef. She always cooks delicious food for us. However, sometimes she is very fussy but I realizes that it was all for our own good.
My sister is a sister who is very spoiled. Sometimes she is annoying and often makes me angry. Even though, I am very fond of her. She is still Study at Senior High School grade 3rd. She has a dream to become a lawyer like my father. My father is very happy to know my sister’s dream. He always supports my sister to make it comes true.

Jumat, 31 Oktober 2014

ETIKA BISNIS



Nama               : Herdito Priyandi
NPM               : 13211328
Kelas               : 4EA19
Mata kuliah     : Etika Bisnis #

Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
Aliran utilitarianisme ini berakar pada ajaran tentang kegunaan atau utility, yang menyatakan, bahwa : baik atau buruk sebuah tindakan diukur dari apakah tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau kebahagian yang terbanyak, dengan pengorbanan yang paling sedikit.
Istilah utilitarianisme sebagai suatu nama aliran yang berasal dari kata latin utilis yang berarti berguna. Aliran utilitarianisme ini terbagi antara lain aliran act utilitarianism serta rule utilirianism yang sering diterjemahkan sebagai ‘Utilitarianisme tindakan” dan ‘Utilitarianisme peraturan’
Prinsip- prinsip aliran utilitarianisme, menurut Jeremy Bentham (1748-1832) didasarkan kepada dua prinsip, yaitu :
     -       asosiasi (association principle) serta
     -       kebahagiaan terbesar (greatest happiness principle).
Bagi Bentham, prinsip kebahagiaan terbesar secara singkat terjadi jika :
“An action is right from an ethnical point of view if and only if the sum total of utilities produced by the act is greater than tha sum of total utilities produced by nay other act the agent could have performed in its place”.
Apa-apa “yang baik” merupakan kesenangan buruk” adalah rasa sakit. Tindakan “yang baik” secara etika mengacu pada kebijakan dan kebahagiaan, sedangkan “yang menghasilkan kebahagiaan terbesar.
Bentham berkeinginan untuk mencari kesamaan mendasar guna mampu memberikan landasan objektif atas semua norma yang berlaku secara umum serta yang daopat dietrima oleh masyarakat luas. Caranya ialah dengan menimbang segi-segi manfaat dibandingkan dengan kerugian setiap tindakan.
Tokoh lain dari aliran utulitarianesme adalah John Stuart Mill (1806-1973), seorang pengikut sekaligus pewaris yang meneruskan pemikiran Bentham. Tema sentral dari pemikiran Mill ialah, bahwa tugas utama seseorang adalah untuk tidak menimbulkan derita bagi sesama manusia.
Mill menyatakan, bahwa akumulasi asset perlu diikuti oleh distribusi asset pula demi kebaikan masyarakat. Jika diperlukan, distribusi asset dapat dipaksakan oleh masyarakat melalui penggunaan pajak, atau penyitaan asset sekalipun. Hanya Mill tidak menerangkan hubungan antara distribusi dengan produksi, khususnya alat-alat produksi, yang kemudian dikembangkan oleh Karl Marx. Terlepas dari kekurangan ataupun kekeliruannya, Mill merupakan pemikir yang secara tegas meghubungkan (dalam Principles) utilitarianisme.
Apabila aliran utilitarianisme hedonis menitikberatkan ajaran mereka pada kesenangan dan kebahagian perorangan sebagai tolak ukur, maka aliran utilitarianesme Bentham, Mill dan kemudian Henry Sidgwick (1838-1900), menggeluti pemikiran mereka tentang Kebahagian individu?. Mereka berpendapat bahwa merupakan tugas individu, atau perorangan, untuk meningkatkan kebahagian masyarakat secara universal, bukan hanya kebahagian perorangan saja.
Prinsip utilitarianisme pun dapat menjelaskan mengapa perbuatan seperti membunuh, berdusta, selingkuh dianggap secara moral adalah salah, sedang beberapa tindakan lain seperti berterus-terang, kesetiaan, tepat janji merupakan hal-hal yang benar. Jika orang berdusta ia merugikan masyarakat karena menebarkan rasa saling tidak percaya diantara masyarakat sedangkan jika ia berbuat benar maka terciptalah iklim saling percaya, saling membantu yang mampu memperbaiki kualitas hidup manusia dalam sebuah masyarakat yang tertib serta rapih.
Utilitarianisme sangat berperan dalam Ilmu ekonomi dan bisnis, sejak awal abad ke XIX, banyak pakar ekonomi berpendapat perilaku ekonomi dapat dijelaskan melalui asumsi, bahwa manusia senantiasa berusaha untuk memaksimalkan manfaat dirinya sendiri maupun kinerjanya, sedangkan nilai manfaat diukur dari harga yang diperoleh.
Prinsip Utilitarianisme juga sangat cocok dengan konsep yang sering terjadi dalam tujuan bisnis yaitu efisiensi. Efisiensi terjadi jika maksimalisasi produksi dapat dicapai lewat pemanfaatan sumber daya yang ada tanpa memerlukan penambahan asset apapun. Kegiatan dinilai efisien apabila hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan dengan mengunakan sumber daya yang ada seminimal mungkin. Dengan menggunakan semboyan kelompok utilitarianisme, efisiensi merupakan hasil berupa manfaat (benefit) yang sebesar-besarnya dengan menggunakan cost yang serendah-rendahannya, seperti yang dijabarkan oleh ilmu ekonomi secara umum.
Nilai Positif Etika Utilitarianisme
Maksud Asas Manfaat atau Kegunaan, kata Bentham, ialah asas yang menyuruh setiap orang untuk melakukan apa yang menghasilkan kebahagiaan atau kenikmatan terbesar yang diinginkan oleh semua orang untuk sebanyak mungkin orang atau untuk masyarakat seluruhnya. Oleh karena itu, menurut pandangan utilitarian, tujuan akhir manusia, mestilah juga merupakan ukuran moralitas. Dari sini, muncul ungkapan ‘tujuan menghalalkan cara’. Nilai Positif Etika Utilitarianisme antara lain :
• Pertama, Rasionalitas.
Prinsip moral yang diajukan etika utilitarianisme tidak didasarkan pada aturan-aturan kaku yang tidak dipahami atau tidak diketahui keabsahannya. Etika utilitarianisme memberikan kriteria yang objektif dan rasional.
• Kedua, Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.
Tidak ada paksaan bahwa orang harus bertindak dengan cara tertentu yang tidak diketahui alasannya.
• Ketiga, Universalitas.
Mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi banyak orang. Suatu tindakan dinilai bermoral apabila tindakan tersebut memberi manfaat terbesar bagi banyak orang.
Utilitarianisme Sebagai Proses dan standar Penilaian
1.      sebuah penilaian mengenai kesejahteraan manusia, atau utiliti, dan
2.      sebuah petunjuk untuk memaksimalkan kesejahteraan (utiliti), yang didefinisikan sebagai, memberikan bobot yang sama pada kesejahteraan orang per-orang.
Analisa keuntungan dan kerugian
Utilitarianisme mengatakan bahwa tindakan yang benar adalah yang memaksimalkan utiliti, yaitu memuaskan preferensi yang berpengetahuan sebanyak mungkin.
Dalam pandangan kaum utilitarian-aturan, perilaku tak adil dalam mendeskriminasi kelompok-kelompok minoritas menyebabkan meningkatnya ketakutan pihak lain dengan mengalami aturan yang mengijinkan diskriminasi.
Keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian perusahaan. Analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang dan untuk jangka panjang.
Kelemahan Etika Utilitarianisme
• Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yamg tidak sedikit.
• Tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
• Tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
• Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
• Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam menentukan prioritas di antara ketiganya.

Senin, 28 April 2014

Tugas Softskill Bahasa Indonesia # 2


 Contoh Penulisan Ilmiah

Nama : Herdito Priyandi
NPM    : 13211328
Kelas    : 3EA19
 



BAB 1
LATAR BELAKANG
            Di era yang modern ini, banyak sekali penemuan-penemuan atau inovasi barang yang diciptakan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia. Barang-barang yang diciptakannya pun berasal dari barbagai macam bahan baku seperti kayu, metal/besi, dan bahkan plastik. Namun untuk memenuhi kebutuhan yang banyak terkadang banyak sekali kendala yang ditemukan dari berbagai macam perusahaan produksi yang salah satunya adalah masalah bahan baku.
            Seperti contohnya kayu, ada sebuah perusahaan yang membutuhkan barang pendukung untuk kegiatan produksinya. Barang pendukung yang biasa digunakan oleh perusahaan tersebut berbahan dasar kayu, sedangkan saat ini harga kayu saat ini mahal kemudian penebangan hutan pun sudah mulai dibatasi karena dikhawatirkan akan menyebabkan “pemanasan global” yang timbul akibat penebangan hutan yang terlalu berlebihan. Kemudian besi yang memakan waktu cukup lama untuk mengolahnya. Biaya opersionalnya pun besar yang pada akhirnya harga barang pendukung yang dijualnya pun menjadi mahal sehingga customer menjadi tidak tertarik terhadap barang tersebut.
            Lain halnya dengan plastik, pengolahannya pun lebih efisien, sehingga biaya operasionalnya tidak terlalu besar dan bahan bakunya bisa didapat dari limbah plastik. Limbah plastik tidak akan hancur dalam kurun waktu 1000 tahun. Bayangkan berapa banyak miliyar plastik yang terkumpul selama kurun waktu tersebut. Dari segi efisiensinya kita bisa lihat berapa keuntungan yang didapat perusahaan pengolahan plastik.
            Peningkatan tingkat konsumsi ini tentunya mendorong perusahaan untuk meningkatkan jumlah produksi. Peningkatan produksi ini memerlukan perhatian yang cukup serius dari pihak perusahaan, mulai dari manajemen sistem pengadaan bahan baku baku, manajemen sistem produksi, manajemen persediaan bahan baku. Masing-masing komponen tersebut menimbulkan biaya dari setiap unit bahan baku yang dibeli perusahaan.
            Dari kasus diatas membuat saya tertarik untuk membuat penulisan ilmiah dengan melakukan survei di suatu perusahaan plastik di daerah X.
RUMUSAN MASALAH
Dari permasalahan pada penelitian ini, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Berapa jumlah pembelian bahan baku optimal yang seharusnya dilakukan oleh PT. X?
2.      Berapa jumlah frekuensi pembelian bahan baku yang seharusnya dilakukan oleh PT. X?
TUJUAN PENELITIAN
            Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1.      Melakukan kajian terhadap sistem pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan perusahaan, dibandingkan dengan sistem pengendalian secara teoritik.
2.      Menganalisis sistem pengendalian persediaan bahan baku yang optimal dan menghitung jumlah pembelian bahan baku optimal, serta frekuensi pembelian optimal yang seharusnya dilakukan oleh PT. X.
MANFAAT PENELITIAN
1.      Sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam menetapkan atau menghitung jumlah pembelian, frekuensi, dan total biaya persediaan bahan baku optimal yang seharusnya dilakukan oleh PT. X.
2.      Sebagai media untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh, dan bagi masyarakat umum, penelitian ini dapat berguna sebagai informasi yang berkenaan dengan pengendalian persediaan bahan baku.
Sistematika Penelitian
·         Bab 1 : Pendahuluan
·         Bab 2 : Tinjauan Pustaka
·         Bab 3 : Metode Penelitian
·         Bab 4 : Analisi dan Pembahasan
·         Bab 5 : Kesimpulan dan saran
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan bab yang menyajikan berbagai macam pemikiran dan landasan teori yang digunakan dan terkait dalam penelitian ini.
BAB 3
METODE PENELITIAN
            Terdiri dari waktu dan lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab ini memberikan penjelasan secara terperinci mengenai hal-hal yang terkait pelaksanaan penelitian.


                                                          

Kamis, 27 Maret 2014

Penalaran Deduktif & Induktif

1.     Berpikir Deduktif
Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor. Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
·         Premis umum : Premis Mayor (My)
·         Premis khusus :Premis Minor (Mn)
·         Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SMA
Mn : Bustomi adalah mahasiswa
K     : Bustomi lulusan MA
Silogisme Hipotesis
            Silogisme hipotesis adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Udara tidak ada.
K     : Jadi, Makhluk hidup akan mati.
Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K     : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
  • Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
  • Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
2.     Berpikir Induktif
Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Contoh:
·         Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
·         Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan "semua bintang sinetron berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya. Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Generalisasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
A.      Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Contoh : Sensus penduduk.

B.      Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh : Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Contoh paragraf sebab akibat
" Sepuluh tahun yang lalu hutan bakau dibabat habis-habisan. Lahan bekas hutan bakau didisulap menjadi tambak-tambak udang windu. Memang, pada waktu itu pengusaha udang windu memperoleh keuntungan besar karena harganya sangat mahal di luar negeri. Akan tetapi, setelah udang windu tidak laku lagi di pasaran internasional, para pengusaha kembali ke kota dan meninggalkan kerusakan lingkungan sebagai akibat dari pembabatan hutan bakau yang telah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Laut menjadi tercemar karena hutan bakau yang berfungsi sebagai penyaring limbah yang masuk ke laut sudah tidak ada lagi. Saat ini, puluhan ribu nelayan sulit menghidupi keluarganya karena tidak ada ikan yang bisa ditangkap di tepi pantai. "
Contoh paragraf akibat sebab
" Bencana banjir banyak terjadi dimana-mana sekarang. Bencana banjir tidak hanya melanda daerah dataran rendah yang memang sudah menjadi langganan banjir, namun beberapa daerah di dataran tinggi juga dilanda musibah banjir. Kira-kira 20 tahun yang lalu, Bandung termasuk wilayah yang ebas banjir. Namun apa yang terjadi sekarang? setiap musim hujan tiba dan terjadi hujan deras dalam beberapa jam, sudah bisa dipastikan banyak wilayah di Bandung yang tergenang banjir. Begitu juga dengan beberapa wilayah di Sulawesi yang akhir-akhir ini dilanda banjir bandang. Padahal Sulawesi termasuk wilayah dengan jumlah hutan yang tidak bisa dibilang sedikit. Pembalakan hutan secara liar, pembangunan wilayah yang tidak memperhatikan sistem drainase merupakan dua penyebab utama bencana banjir yang banyak terjadi belakangan ini. "




Sumber :
·         http://id.wikipedia.org
·         http://carapedia.com
·         http://ekoriyadi384.blogspot.com/2013/03/silogisme-kategorial-hipotesis.html